Site icon Rumpi Kota

ASRINDO Siap Dukung Hilirisasi Nasional, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lewat Industri Refraktori

ASRINDO Siap Dukung Hilirisasi Nasional, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lewat Industri Refraktori

RumpiKota.Com — Asosiasi Refraktori dan Isolasi Indonesia (ASRINDO) menyatakan kesiapan penuh mendukung program hilirisasi industri yang menjadi salah satu prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Industri refraktori disebut memiliki peran krusial dalam mendukung keberhasilan hilirisasi serta mendorong target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen pada tahun 2029.

Ketua Umum ASRINDO, Riko Heryanto ST MM, menegaskan bahwa keberhasilan program hilirisasi, terutama pada sektor smelter logam dan non-logam, sangat bergantung pada kesiapan industri penunjang seperti refraktori.

“Industri refraktori merupakan tulang punggung dari proses hilirisasi. Tanpa sistem tahan panas yang andal, proses produksi smelter tidak akan optimal. Oleh karena itu, sinergi antar sektor menjadi sangat penting,” ujar Riko dalam acara Business Matching antara ASRINDO dan pelaku industri smelter, yang diselenggarakan oleh Direktorat Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Non-Logam (ISKPBGN), Kementerian Perindustrian, di Jakarta, Rabu (9/7).

Lebih lanjut, Riko menyampaikan bahwa saat ini industri refraktori nasional tengah mempersiapkan implementasi SNI Wajib untuk produk refraktori yang disusun berdasarkan standar internasional ASTM. Ditargetkan regulasi ini dalam waktu dekat ini.

Tak hanya dari sisi produk, ASRINDO juga mendorong peningkatan kompetensi tenaga kerja melalui sertifikasi profesi. Hal ini didukung oleh telah ditetapkannya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Refraktori oleh Kementerian Ketenagakerjaan melalui Kepmen No. 155 Tahun 2025.

“Dengan adanya SNI Wajib dan sertifikasi profesi, kami yakin industri refraktori nasional siap bersaing, memenuhi kebutuhan industri smelter, dan mendorong peningkatan utilitas produksi dari 30 persen ke 70 atau bahkan 80 persen,” tambahnya.

Menurut Riko, industri refraktori nasional memiliki empat keunggulan utama, yaitu kemampuan suplai just in time, ketepatan pengiriman (on time delivery), layanan purnajual (after sales service) yang responsif, serta kontribusi langsung terhadap peningkatan kapasitas produksi nasional.

Peningkatan utilitas ini diharapkan dapat membuka ruang ekspansi industri refraktori dalam negeri sehingga berkontribusi signifikan terhadap target pertumbuhan ekonomi nasional.

Acara Business Matching turut dihadiri Direktur ISKPBGN, Dr. Putu Nadi Astuti ST MSi, jajaran pejabat dari Direktorat Industri Logam, serta perwakilan perusahaan smelter besar seperti PT Gunbuster Nickel Industry, PT Smelting, PT Indonesia Asahan Aluminium, dan lainnya.

Exit mobile version