Site icon Rumpi Kota

Ini Dia Cara Kerja Transmisi CVT pada Skuter Matic

Honda Beat Pop. Skuter Matic

Honda Beat Pop.Skuter Matic

RumpiKotaCom – Mengendarai skuter matic memang terasa lebih mudah dibandingkan motor bertransmisi manual, seperti motor sport atau motor bebek dengan transmisi semi otomatis. Namun, sistem kerja transmisi otomatis pada skuter matic jauh lebih kompleks daripada yang terlihat.

Skuter matic menggunakan sistem transmisi otomatis bernama CVT, atau Continuously Variable Transmission. Lalu, bagaimana sebenarnya cara kerja sistem ini? Mari kita bahas lebih dalam.

Mekanisme Dasar Transmisi CVT

Transmisi CVT tak hanya digunakan pada skuter matic. Teknologi ini juga diterapkan pada kendaraan lain seperti mobil, ATV, UTV, hingga snowmobile.

Sistem ini terdiri dari dua buah pulley yang dihubungkan dengan sabuk (belt). Pulley pertama disebut drive pulley atau pulley primer, yang digerakkan langsung oleh mesin. Sedangkan pulley kedua disebut driven pulley atau pulley sekunder, yang berputar karena menerima daya dari pulley primer melalui belt.

Pada sistem CVT skuter matic, belt dapat bergerak naik turun di antara dua pulley yang berbentuk seperti kerucut. Masing-masing pulley terdiri dari dua bagian: satu sisi tetap (fixed sheave) dan satu sisi dapat bergerak (sliding sheave). Pergerakan sliding sheave inilah yang mengatur posisi belt, yang kemudian mengubah diameter efektif pulley dan menciptakan rasio transmisi yang berbeda.

Perbedaan CVT dengan Transmisi Manual

Berbeda dengan transmisi manual atau semi otomatis yang mengandalkan perpindahan gigi oleh pengendara, transmisi CVT mengubah rasio secara otomatis tergantung pada putaran mesin (RPM). Jika transmisi manual terbatas oleh jumlah gigi (misalnya 6 gigi = 6 rasio), CVT memungkinkan perubahan rasio yang nyaris tak terbatas, karena tidak memiliki gigi konvensional.

Rasio Transmisi Berdasarkan RPM

Komponen-Komponen Penting dalam Sistem CVT

Agar lebih memahami cara kerjanya, berikut adalah penjelasan fungsi dari beberapa komponen utama dalam sistem CVT skuter matic:

1. Roller

Roller adalah komponen utama dalam pengaturan rasio CVT. Berada di dalam rumah roller (sliding sheave pada pulley primer), roller bergerak naik saat RPM meningkat karena gaya sentrifugal. Gerakan ini mendorong sliding sheave ke kiri, memperbesar diameter pulley primer. Saat RPM menurun, roller turun kembali dan diameter pulley mengecil.

2. Primary Sliding Sheave

Bagian pulley primer yang dapat bergeser kanan-kiri. Gerakan ini memungkinkan belt berpindah posisi dan mengatur rasio transmisi.

3. Primary Fixed Sheave

Bagian tetap pada pulley primer yang tidak bergerak. Letaknya bersebelahan dengan sliding sheave.

4. Per CVT

Terletak di pulley sekunder. Fungsinya untuk mendorong sliding sheave kembali ke posisi semula saat RPM turun, agar diameter belt di pulley sekunder membesar.

5. Secondary Sliding Sheave

Komponen pada pulley sekunder yang dapat bergerak untuk menyesuaikan posisi belt.

6. Secondary Fixed Sheave

Bagian tetap di pulley sekunder yang tidak mengalami pergerakan.

7. Torque Cam

Torque cam membantu skuter matic menyesuaikan torsi secara otomatis saat menghadapi medan seperti tanjakan. Jika pada motor manual pengendara harus menurunkan gigi, torque cam di CVT melakukan penyesuaian ini secara otomatis. Letaknya berada di bagian secondary sliding sheave.

8. Kopling Sentrifugal (Kampas Ganda)

Fungsi kampas ganda mirip dengan kopling pada motor manual, yaitu untuk menghubungkan dan memutus daya dari mesin ke roda. Komponen ini juga digunakan pada sistem semi otomatis seperti di motor bebek.

Bagian-bagian kopling sentrifugal meliputi:

Saat idle, sepatu kopling tidak menempel, sehingga roda tidak bergerak. Ketika mesin berakselerasi, gaya sentrifugal membuat sepatu kopling menempel dan menyalurkan tenaga ke roda.

Exit mobile version