Site icon Rumpi Kota

Prabowo Bantah Jadi “Boneka” Jokowi

 RumpikotaCom – Presiden Prabowo Subianto dengan tegas membantah tudingan bahwa dirinya adalah “presiden boneka” yang dikendalikan oleh Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Pernyataan ini disampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin, 5 Mei 2025.

 

> “Saya dibilang presiden boneka, saya dikendalikan oleh Pak Jokowi, seolah-olah Pak Jokowi tiap malam telepon saya. Saya katakan itu tidak benar,” ujar Prabowo di hadapan para menteri.

 

 

 

Prabowo menjelaskan bahwa dirinya memang sering berkonsultasi dengan Jokowi, namun hal tersebut merupakan langkah bijak seorang pemimpin yang ingin belajar dari pengalaman pendahulunya. Ia juga menyebutkan bahwa konsultasi serupa dilakukan dengan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bahkan, dengan nada bercanda, Prabowo menyatakan keinginannya untuk berkonsultasi dengan presiden-presiden terdahulu yang telah wafat, seperti Gus Dur, Soeharto, dan Bung Karno, jika memungkinkan.

 

Menanggapi isu “matahari kembar” dalam pemerintahan, Prabowo menegaskan bahwa tidak ada dualisme kepemimpinan antara dirinya dan Jokowi. Ia menekankan bahwa komunikasi dengan mantan presiden adalah hal yang wajar dan tidak menandakan adanya pengaruh atau kendali dari pihak lain. Hal ini juga diperkuat oleh pernyataan Jokowi sebelumnya yang menyatakan bahwa hanya ada satu “matahari” dalam pemerintahan, yaitu Presiden Prabowo Subianto.

 

Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio (Hensa) menilai bahwa pernyataan Prabowo tersebut merupakan upaya untuk membangun citra kepemimpinan yang independen di mata publik. Hensa menyebut bahwa Prabowo memiliki modal kuat berupa pengalaman, tim solid, dan dukungan rakyat. Jika Prabowo konsisten dengan sikap independennya, maka narasi “presiden boneka” ini akan hilang dengan sendirinya.

 

Mantan Juru Bicara Kementerian Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak, juga menegaskan bahwa Prabowo memiliki karakter kepemimpinan yang kuat dan independen, sehingga tidak mungkin menjadi “boneka” siapa pun.

 

Dengan pernyataan tegas ini, Prabowo berupaya menghapus keraguan publik terkait independensi kepemimpinannya dan menegaskan bahwa konsultasi dengan mantan presiden adalah bagian dari etika kenegaraan, bukan bentuk pengaruh atau kendali.

 

 

Exit mobile version