Site icon Rumpi Kota

Waspadai Polusi Udara: ISPA Semakin Marak, Ini Cara Mencegahnya

rumpiKotaCom– Beberapa tahun belakangan, kualitas udara di sejumlah kota besar di Indonesia semakin memprihatinkan. Asap kendaraan, debu dari jalanan, serta asap dari pabrik dan pembakaran terbuka jadi penyebab utama memburuknya udara yang kita hirup setiap hari. Kondisi ini bukan hanya berdampak pada lingkungan, tapi juga kesehatan masyarakat, terutama dengan makin banyaknya kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

ISPA dan Polusi, Apa Hubungannya?

ISPA adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan, baik bagian atas (seperti hidung dan tenggorokan) maupun bawah (seperti paru-paru). Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari virus, bakteri, sampai jamur. Karena mudah menular, penyakit ini cepat menyebar, terutama di area yang padat penduduk.

Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa meningkatnya polusi udara punya kaitan langsung dengan meningkatnya penderita ISPA. Mereka yang paling rentan terkena biasanya adalah anak-anak, orang lanjut usia, dan mereka yang daya tahan tubuhnya sedang menurun. Alasannya, saluran napas mereka tidak mampu menyaring partikel berbahaya sebaik orang dewasa yang sehat.

Saat udara sedang buruk, rumah sakit dan puskesmas seringkali mengalami lonjakan pasien dengan gejala seperti batuk, pilek, tenggorokan sakit, sesak napas, bahkan demam.

Apa yang Menyebabkan Udara Jadi Buruk?

Ada beberapa hal yang jadi penyebab utama pencemaran udara di Indonesia:

 

Peran Bersama untuk Mengurangi Risiko

Mengatasi masalah polusi udara bukan cuma tugas pemerintah. Meski pemerintah harus memperketat aturan soal emisi kendaraan, pengawasan pabrik, dan pembakaran terbuka, masyarakat juga punya peran besar. Misalnya, dengan lebih banyak menggunakan transportasi umum, tidak membakar sampah, dan ikut serta dalam kegiatan penghijauan lingkungan.

Kesimpulan

ISPA memang penyakit yang umum, tapi di tengah kualitas udara yang memburuk, kita harus lebih waspada. Pencegahan tidak hanya bergantung pada obat-obatan, tapi juga pada kebiasaan sehari-hari yang bisa melindungi diri dan orang sekitar dari paparan polusi. Dengan kesadaran kolektif dan tindakan nyata, kita bisa bantu menjaga udara tetap bersih dan kesehatan tetap terjaga.

Exit mobile version