Bore up merupakan salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkan performa sepeda motor. Proses ini dilakukan dengan meningkatkan kapasitas mesin, sehingga tenaga yang dihasilkan menjadi lebih besar. Berikut adalah penjelasan mengenai bore up dan cara melakukannya.
Pengertian Bore Up
Bore up adalah teknik modifikasi yang bertujuan untuk meningkatkan performa sepeda motor dengan mengganti piston standar dengan piston berukuran lebih besar. Pergantian piston ini mengakibatkan bertambahnya kapasitas mesin (cc), sehingga tenaga yang dihasilkan oleh sepeda motor pun meningkat.
Meskipun sekilas mirip dengan oversize, bore up memiliki tujuan dan metode yang berbeda. Bore up dilakukan untuk meningkatkan performa kendaraan, sementara oversize bertujuan untuk mengganti piston yang mengalami keausan akibat pemakaian. Selain itu, piston yang digunakan dalam bore up umumnya lebih besar dibandingkan dengan piston untuk oversize.
Sebagai contoh, dalam proses oversize, piston yang digunakan biasanya lebih besar sekitar 0,50 mm hingga 2,00 mm dibandingkan piston standar. Misalnya, pada Honda Astrea dengan piston standar berukuran 50 mm, piston oversize yang digunakan bisa berukuran 50,50 mm (os 50) hingga 52 mm (os 200). Sedangkan untuk bore up, piston yang dipasang berukuran 53 mm atau lebih besar.
Cara Melakukan Bore Up
Berikut adalah cara melakukan bore up.
- Melakukan Korter pada Blok Mesin: Baik bore up maupun oversize memerlukan proses korter pada blok mesin untuk menyesuaikan ukuran liner boring dengan piston yang lebih besar. Korter adalah teknik memperbesar lubang liner boring menggunakan mesin bubut dan biasanya dilakukan di bengkel spesialis.
- Mengganti Liner Boring (Tanam Boring): Liner boring standar hanya bisa dikorter hingga 2,00 mm lebih besar dari ukuran aslinya. Jika ingin memasang piston dengan ukuran yang lebih besar, liner boring harus diganti dengan yang lebih besar. Misalnya, pada Honda Beat yang ingin menggunakan piston berukuran 55 mm, perlu dilakukan penggantian liner boring karena ukuran standarnya hanya bisa dikorter hingga maksimal 53,4 mm.
- Memperbesar Lubang Crankcase: Dalam beberapa kasus, piston dengan ukuran besar memerlukan liner boring dengan diameter luar yang lebih besar, yang tidak bisa masuk ke dalam crankcase standar. Oleh karena itu, lubang crankcase perlu diperbesar. Misalnya, pada Honda Astrea dengan piston 53 mm, diameter luar liner boring yang lebih besar memerlukan penyesuaian pada crankcase.
- Menggeser Baut Tanam pada Blok Silinder: Metode ini merupakan cara ekstrem yang dilakukan jika kapasitas mesin yang diinginkan sangat besar dan tidak bisa dicapai hanya dengan korter, tanam boring, atau memperbesar lubang crankcase. Teknik ini biasanya digunakan dalam balapan kelas FFA (Free For All) yang membebaskan spesifikasi mesin. Contohnya, pada Honda Tiger yang ingin menggunakan piston berukuran 75 mm, diperlukan penggeseran baut tanam, sekaligus memperbesar crankcase dan melakukan tanam boring.
- Menggunakan Bore Up Kit Aftermarket: Cara paling praktis untuk melakukan bore up adalah dengan menggunakan bore up kit aftermarket. Metode ini tidak memerlukan proses korter, sehingga pemilik motor tidak perlu pergi ke bengkel spesialis. Bore up kit aftermarket biasanya diproduksi oleh perusahaan seperti BRT, Uma Racing, TK Racing, Faito, dan TDR Racing. Paket bore up kit umumnya terdiri dari blok piston, piston, pen piston, klip piston, dan gasket. Produk ini dirancang agar dapat dipasang dengan mudah (Plug and Play/PNP) tanpa perlu melakukan modifikasi tambahan.
Dengan memahami konsep bore up serta cara melakukannya, pemilik sepeda motor dapat meningkatkan performa kendaraannya sesuai dengan kebutuhan dan preferensi masing-masing.