RumpiKota.Com– BION Studios, unit bisnis dari Visinema Group, resmi menjajal genre horor melalui film terbarunya bertajuk Selepas Tahlil. Film ini akan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 10 Juli 2025 dan diangkat dari kisah nyata yang viral lewat podcast Lentera Malam.
Premis film ini cukup unik dan menegangkan: sebuah jenazah yang telah dimakamkan tiba-tiba bangkit dan berjalan kaki dari Surabaya menuju Lamongan.
Kisah ini disebut sangat relevan dengan cerita-cerita yang kerap beredar di masyarakat dan memiliki muatan emosional yang kuat.
Eksekutif Produser Ajeng Parameswari menjelaskan bahwa cerita Selepas Tahlil dipilih karena resonansinya yang tinggi di kalangan pendengar podcast, sekaligus potensinya untuk dikembangkan menjadi film horor yang tidak sekadar menakutkan.
“Lentera Malam adalah salah satu podcast yang besar dan punya banyak cerita bagus. Ketika kami telusuri lebih dalam, ‘Selepas Tahlil’ ternyata punya konteks yang sangat relate dengan banyak orang, sehingga bisa dikembangkan jadi narasi yang tidak cuma horor, tapi juga menyentuh,” ujarnya dalam konferensi pers di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (24/5/2025).
Sementara itu, produser Taufan Adryan menambahkan bahwa kematian sebagai tema utama dalam film ini digarap secara emosional.
“Satu hal yang bisa aku bayangkan tentang kematian adalah ia menjadi lowest point seseorang. Tapi bukan cuma itu, ini juga berdampak pada keluarga yang ditinggalkan. Jadi kami mencoba mengolah tema ini tidak hanya untuk menakut-nakuti, tapi juga menyentuh,” jelasnya.
Film ini disutradarai oleh Adriano Rudiman dan ditulis oleh Husein M. Atmodjo. Ceritanya mengikuti perjalanan dua kakak beradik, Saras dan Yudhis, yang hidupnya berubah setelah mengabaikan wasiat terakhir sang ayah.
Bukannya beristirahat dengan tenang, sang ayah justru bangkit dari kubur dan menghilang secara misterius keesokan harinya.
“Ini adalah film horor pertama saya sekaligus film panjang pertama saya. Dan saya merasa sangat beruntung bisa mengerjakannya bersama tim yang luar biasa,” ungkap Adriano Rudiman.
Aghniny Haque dipercaya memerankan tokoh Saras, anak pertama yang harus menghadapi tekanan dan tanggung jawab besar dalam keluarga.
“Karakter Saras sangat relatable, terutama bagi anak pertama yang sering dituntut menjadi penanggung jawab keluarga. Ini adalah peran yang sangat emosional dan dekat dengan realita,” ujar Aghniny.
Bastian Steel turut membintangi film ini sebagai Yudhis, adik Saras. Ia mengaku deg-degan karena ini merupakan debutnya di genre horor.
“Ini adalah pengalaman yang sangat teknis dan serius. Dari awal sampai akhir, benar-benar berbeda dari proyek-proyek saya sebelumnya,” ucap Bastian.
Selain Aghniny dan Bastian, Selepas Tahlil juga diperkuat oleh para aktor dan aktris kenamaan seperti Epy Kusnandar, Adjie N. A., dan Diandra Agatha. Film ini menjanjikan pengalaman horor dengan suasana yang mencekam, sinematografi gelap, serta nuansa mistis khas Indonesia.
Dengan cerita yang kuat, pendekatan emosional, serta unsur supranatural yang menggugah rasa penasaran, Selepas Tahlil digadang sebagai salah satu film horor lokal yang paling dinanti tahun ini.