RumpiKotaCom – Advanced Micro Devices (AMD) adalah salah satu nama besar di industri semikonduktor, dikenal sebagai pesaing utama Intel dalam pasar prosesor dan NVIDIA dalam pasar kartu grafis. Perjalanan AMD penuh dengan inovasi, tantangan, dan kebangkitan yang mengesankan.
Awal Berdiri dan Fondasi Perusahaan (1969-1980-an)
AMD didirikan pada tanggal 1 Mei 1969 oleh Jerry Sanders dan tujuh rekannya, yang semuanya berasal dari Fairchild Semiconductor. Dengan modal awal sekitar $100.000, mereka memulai perusahaan dengan fokus pada produksi chip logika dan RAM. Produk pertama mereka, Am2501 logic counter, diluncurkan pada tahun 1970 dan cukup sukses.
AMD dengan cepat membangun reputasi untuk kualitas produknya, bahkan memenuhi standar militer AS (MIL-STD-883). Di awal 1980-an, AMD menjadi pemasok sekunder untuk prosesor Intel x86 yang digunakan di PC IBM. Kemitraan ini menjadi katalisator penting bagi pertumbuhan awal AMD.
Memasuki Arena Persaingan Prosesor (1990-an)
Setelah perjanjian dengan Intel berakhir, AMD berani memasuki persaingan langsung dengan memproduksi prosesor x86 sendiri. Am386, yang dirilis pada 1991, adalah langkah besar pertama mereka, menandai dimulainya persaingan ketat dengan Intel.
Puncaknya datang dengan peluncuran AMD K5 (1996), prosesor x86 pertama yang sepenuhnya dirancang oleh AMD. Nama “K” diambil dari Kryptonite, melambangkan ambisi mereka untuk menantang dominasi Intel. Di tahun yang sama, AMD mengakuisisi NexGen, sebuah langkah yang signifikan dalam pengembangan arsitektur K6.
Namun, titik balik sesungguhnya terjadi dengan AMD Athlon (1999). Athlon bukan hanya menjadi pesaing serius bagi Intel, tetapi juga menjadi prosesor pertama yang mencapai kecepatan 1 GHz pada tahun 2000, sebuah pencapaian yang menandai era baru dalam komputasi.
Inovasi 64-bit dan Akuisisi Strategis (2000-an)
Awal 2000-an menjadi dekade inovasi besar bagi AMD. Pada tahun 2003, AMD menjadi perusahaan pertama yang memperkenalkan prosesor 64-bit untuk pasar konsumen umum melalui Athlon 64, dan untuk server melalui Opteron. Inovasi ini memaksa Intel untuk ikut beralih ke arsitektur 64-bit, menunjukkan kemampuan AMD dalam mendorong industri.
Momen paling monumental di dekade ini adalah akuisisi ATI Technologies pada tahun 2006 senilai sekitar $5,4 miliar. Akuisisi ini memungkinkan AMD untuk menawarkan solusi CPU dan GPU terintegrasi, yang kemudian dikenal sebagai APU (Accelerated Processing Unit). Konsep “Fusion” ini, yang menggabungkan CPU dan GPU dalam satu chip, menjadi salah satu pendorong utama inovasi dalam desain prosesor.
Tantangan dan Kebangkitan Ryzen (2010-an hingga Sekarang)
Setelah kesuksesan awal, AMD menghadapi tantangan dengan arsitektur Bulldozer (2011), yang kurang mendapat sambutan positif karena performanya. Namun, di bawah kepemimpinan Dr. Lisa Su sebagai CEO sejak 2014, AMD memulai era kebangkitan yang luar biasa.
Titik balik terbesar datang pada tahun 2017 dengan peluncuran prosesor berbasis arsitektur Zen, yang dikenal dengan nama Ryzen. Prosesor Ryzen menawarkan performa multi-core yang sangat kompetitif dengan harga menarik, secara signifikan merebut pangsa pasar dari Intel. AMD juga memperluas lini produknya dengan Ryzen Threadripper untuk pengguna profesional dan EPYC untuk pasar server dan pusat data, yang keduanya meraih kesuksesan besar.
AMD terus berinovasi dengan teknologi seperti Infinity Fabric dan pemanfaatan High Bandwidth Memory (HBM). Saat ini, AMD juga sangat fokus pada pengembangan solusi kecerdasan buatan (AI), baik dari segi chip maupun software, untuk berbagai aplikasi yang berkembang pesat.
Dari awal yang sederhana sebagai pemasok sekunder hingga menjadi inovator terkemuka dalam teknologi semikonduktor, perjalanan AMD adalah bukti kemampuan untuk beradaptasi, berinovasi, dan bersaing di pasar yang paling ketat sekalipun.
..