RumpiKota.com – Jumlah kenaikan pemilih dari kalangan milenial dan gen Z naik mencapai 56 Persen, namun kegiatan sosialisasi KPUD Kota Bekasi dinilai tidak efektif menyentuh kalangan generasi tersebut. Rahmad Dani selaku Ketua umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kota Bekasi, pertanyakan anggaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 senilai Rp93 Miliar.
Dalam Pernyataannya Dani mengatakan “Anggaran pilkada Kota Bekasi itu dari APBD Kota Bekasi, yang berarti itu adalah uang rakyat yang harus di gunakan efektif. Fakta dilapangan KAMMI melihat KPUD Kota Bekasi seolah menghamburkan uang untuk kegiatan seremonial saja tidak jelas, khususnya dari sisi sosialisasi kepada masyarakat,” Senin (1/11/2024).
Tidak efektifnya penggunaan anggaran tersebut terlihat dari minimnya pengetahuan masyarakat tentang Pilkada Bekasi dari kalangan Gen Z “Sebagai contoh, acara ngopi bareng KPU mereka membuat kegiatan santai di warung kopi agar Gen Z dan milenial bisa tersosialisasikan mengenai Pilkada Kota Bekasi, namun realitanya tidak rapih, asal ada dan terkesan ceremonial saja” menurut Dani.
Selain itu menurutnya, dari sisi waktu dan kemasan acara, yang pada akhirnya tidak terlihat kehadiran kalangan milenial dan gen Z. Bahkan menurut Dani peserta yang hadir belum tentu menyampaikan hasil kegiatan tersebut ke kalangan milenial dan gen Z lainnya. KPUD Kota Bekasi dinilai tidak efektif dalam melaksanakan kegiatan sosialisasi.
Dani yang juga selaku Wakil Sekretaris bidang penelitian dan pengembangan DPD KNPI Kota Bekasi, mengungkap fakta bahwa masih banyak generasi tersebut yang belum mengetahui alur dan proses pelaksanaan pilkada di kota Bekasi “dilapangan masih banyak kalangan milenial dan Gen Z yang belum mengetahui secara detil tentang pilkada karena minimnya informasi dan itu tugas dari KPUD Kota Bekasi,” Ujar Dani.
“Lalu kalo begitu, anggaran 93 Miliar ini buat apa? Jangan main main lah sama uang rakyat,” ungkapnya emosi. Sebagai penutup Dani mengatakan “Semoga diwaktu yang tersisa, KPU Kota Bekasi dapat mengoptimalkan kinerjanya, atau sebaiknya mundur saja”