RumpiKotaCom – Tampak Seperti Wajah Tersenyum di Langit Fenomena astronomi unik yang dikenal dengan sebutan Bulan Tersenyum (Smiling Moon) terjadi di langit Indonesia pada Jumat dini hari, 25 April 2025. Masyarakat di berbagai daerah yang beruntung bisa menyaksikan penampakan indah ini sekitar pukul 04.00 hingga 04.40 WIB, tepat sebelum matahari terbit.
Fenomena ini terjadi ketika bulan sabit berada di langit bersama dua planet terang, yakni Venus dan Saturnus, yang masing-masing berada di sisi kiri dan kanan bulan, membentuk formasi menyerupai wajah tersenyum.
Apa Itu “Bulan Tersenyum”?
Dalam istilah astronomi, fenomena ini merupakan hasil dari konjungsi antara bulan sabit dengan dua planet terang. Saat konjungsi terjadi dalam posisi tertentu di langit, formasi yang terlihat seperti senyuman ini bisa dinikmati dengan mata telanjang — asalkan cuaca cerah dan tidak terhalang polusi cahaya.
Posisi bulan membentuk lengkungan seperti bibir tersenyum, sementara Venus dan Saturnus tampil seperti dua mata di atasnya. Karena jarang terjadi, fenomena ini selalu menarik perhatian banyak pengamat langit dan astronom amatir di seluruh dunia.
Bisa Dilihat Tanpa Teleskop
Berbeda dengan fenomena astronomi lainnya yang sering memerlukan peralatan khusus, Bulan Tersenyum bisa dilihat tanpa teleskop. Bahkan, dengan kamera ponsel berfitur malam atau night mode, momen ini bisa diabadikan dengan cukup jelas.
Namun, pengamatan akan lebih maksimal jika dilakukan di area terbuka, minim cahaya buatan, dan tidak tertutup awan tebal. Beberapa daerah yang dilaporkan dapat melihat fenomena ini dengan jelas antara lain Sumatera Utara, Yogyakarta, Bali, dan sebagian wilayah Kalimantan.
Jarang Terjadi
Menurut para astronom, fenomena Bulan Tersenyum tidak terjadi setiap tahun, dan tergantung pada posisi orbit Bulan, Bumi, dan planet-planet lainnya. Fenomena serupa terakhir terjadi secara mencolok pada tahun 2008 dan 2012. Kemunculan kembali pada 2025 ini menjadi momen langka yang cukup istimewa bagi para pengamat langit.
Antusiasme Netizen dan Komunitas Astronomi
Fenomena ini langsung menjadi pembicaraan di media sosial. Banyak warganet mengunggah foto-foto langit subuh yang dihiasi senyuman langit tersebut. Komunitas astronomi lokal seperti Langit Selatan, HAAJ (Himpunan Astronomi Amatir Jakarta), hingga sejumlah lembaga observatorium turut menyelenggarakan sesi live dan diskusi seputar kejadian ini.
Pesan dari BMKG dan LAPAN
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menyampaikan bahwa fenomena ini tidak membawa dampak terhadap cuaca maupun aktivitas bumi. Namun, mereka mendorong masyarakat untuk memanfaatkan momen ini sebagai sarana edukasi astronomi dan peningkatan literasi langit.