RumpiKotaCom – Bagi para pencinta kuliner malam di Jakarta, Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih bukanlah nama yang asing. Berdiri sejak tahun 1958, tempat makan ini telah menjadi salah satu ikon kuliner malam Jakarta yang tetap ramai pengunjung hingga hari ini.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Berlokasi di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, tepatnya di depan Masjid Cut Meutia, warung nasi goreng ini selalu tampak dipadati pelanggan, terutama saat malam hari. Aroma bumbu rempah yang khas dan daging kambing yang menggoda menjadi daya tarik utama yang tak pernah gagal mengundang selera.

Menu andalan tentu saja adalah nasi goreng kambing, yang dimasak dengan rempah-rempah khas Timur Tengah seperti kapulaga, cengkeh, kayu manis, dan jintan. Nasi digoreng bersama potongan daging kambing empuk, lalu ditaburi bawang goreng, emping, dan acar. Rasa nasi goreng ini gurih, kaya rempah, dan sedikit smoky karena dimasak dalam wajan besar dengan api besar.

Satu porsi nasi goreng kambing dibanderol dengan harga sekitar Rp 40.000 hingga Rp 55.000, tergantung ukuran porsi dan tambahan lauk. Meskipun disajikan sangat sederhana—di tenda kaki lima dengan meja panjang dan kursi plastik—pengalaman makan di tempat ini selalu meninggalkan kesan mendalam.

Tak hanya warga lokal, para wisatawan hingga tokoh-tokoh penting pun sering terlihat menikmati sajian ini. Banyak yang menyebut bahwa nasi goreng kambing ini adalah yang terbaik di Jakarta.

“Rempahnya nendang, dagingnya empuk, dan porsinya bikin kenyang,” ungkap seorang pelanggan yang sudah langganan sejak tahun 90-an.

Dengan konsistensi rasa dan atmosfer kaki lima yang bersahaja, Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih bukan hanya sekadar tempat makan malam, tapi juga destinasi kuliner budaya yang wajib dikunjungi siapa pun yang ingin merasakan sisi otentik dari Jakarta.