RumpiKotaCom – Di tengah modernisasi kota Jakarta yang terus berkembang, masih ada kuliner khas ibu kota yang tetap bertahan melintasi zaman. Salah satu yang paling legendaris adalah Soto Betawi H. Ma’ruf, yang telah berdiri sejak tahun 1940 dan menjadi ikon kuliner di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.
Berawal dari sebuah warung kecil di tepi jalan, nama H. Ma’ruf kini dikenal luas sebagai penyaji Soto Betawi dengan rasa autentik dan konsisten. Keistimewaan soto ini terletak pada kuah santan yang kental dan gurih, dibuat dari perpaduan santan kelapa murni dan susu segar. Kuahnya berwarna putih keruh, namun aroma rempah seperti lengkuas, serai, dan daun salam sangat terasa, memberikan kesan hangat di setiap sendokan.
Menu utama di tempat ini adalah Soto Betawi dengan pilihan isian yang beragam, mulai dari daging sapi, paru, usus, babat, hingga tulang muda yang empuk dan renyah. Semua disajikan dengan pelengkap seperti emping, acar, dan sambal merah khas Betawi yang menggugah selera.
Dengan harga mulai dari Rp 35.000 hingga Rp 60.000, pelanggan bisa menikmati semangkuk soto hangat yang kaya rasa dan sejarah. Tempat makannya sendiri sederhana, namun selalu ramai, terutama saat jam makan siang. Banyak pelanggan tetap yang telah setia sejak puluhan tahun lalu.
Menurut penuturan cucu H. Ma’ruf yang kini mengelola usaha ini, resep soto yang digunakan masih sama seperti dahulu, tanpa perubahan bahan maupun cara memasaknya. “Kami ingin mempertahankan rasa dan kenangan yang ditinggalkan kakek kami,” ujarnya.
Soto Betawi H. Ma’ruf bukan hanya tempat makan, tapi juga bagian dari warisan budaya kuliner Jakarta yang tak lekang oleh waktu. Bagi pecinta makanan khas Betawi, tempat ini menjadi destinasi wajib yang menyajikan kenikmatan soto dalam setiap suapan.