RumpiKotaCom – Malam pergantian tahun selalu membawa semangat baru bagi masyarakat, tak terkecuali bagi warga Pasar Nangka, Kemayoran, Jakarta Pusat. Seperti tradisi yang sudah mengakar, momen ini dirayakan dengan antusias oleh ribuan warga yang memadati pasar untuk membeli berbagai kebutuhan bakar-bakar makanan. Aroma persiapan malam tahun baru begitu terasa: mulai dari tumpukan sosis dan bakso di lapak pedagang, hingga hiruk-pikuk suara pembeli yang sibuk tawar-menawar.

Scroll Untuk Lanjut Membaca
Tahun Baruan ala Warga Pasar Nangka Kemayoran Jakarta Pusat

Aceng, salah satu pedagang frozen food yang sudah belasan tahun berjualan di pasar ini, mengungkapkan bahwa malam pergantian tahun adalah momen emas bagi para penjual. “Antusias masyarakat sangat besar setiap tahunnya, mereka selalu mencari sosis, bakso, dan makanan lainnya untuk dibakar. Saya juga merasakan kenaikan harga barang menjelang tahun baru ini, namun Alhamdulillah dagangan saya selalu laris manis,” ujarnya sembari melayani pembeli yang tak ada habisnya. Menurutnya, meskipun harga bahan pokok meningkat, semangat warga untuk merayakan tetap tak surut. Bahkan, ia mengaku stok barang dagangannya nyaris habis sebelum malam pergantian tahun tiba.

Namun, cerita sukses Aceng tidak serta-merta dirasakan oleh semua pedagang. Sugeng, pedagang arang kelapa yang sudah menggeluti bisnis ini sejak awal 2000-an, justru mengeluhkan penurunan penjualan dalam beberapa tahun terakhir. “Beberapa tahun terakhir, penjualan saya menurun. Sekarang sudah banyak panggangan modern yang mengurangi minat masyarakat untuk membeli arang,” ungkapnya dengan nada lesu. Meskipun begitu, Sugeng tetap setia pada usahanya, berharap ada tren balik di masa depan.

Di tengah hiruk-pikuk pasar, suara Bu Danah, salah seorang pembeli, terdengar lantang saat ia mengeluhkan kenaikan harga barang. “Selain makanan untuk bakar-bakar, harga barang-barang kebutuhan sehari-hari seperti beras dan minyak juga naik menjelang tahun baru. Ini tentu saja sedikit membebani, tetapi tetap saja saya ingin merayakan malam tahun baru dengan keluarga,” katanya sambil membawa tas besar berisi aneka bahan makanan. Bagi Bu Danah, merayakan malam tahun baru dengan bakar-bakar di rumah bersama keluarga adalah tradisi yang tak tergantikan, meskipun harus sedikit berhemat.

Fenomena di Pasar Nangka ini menggambarkan dinamika kehidupan masyarakat perkotaan saat menyambut tahun baru. Di satu sisi, ada euforia dan kegembiraan untuk merayakan, namun di sisi lain, tantangan ekonomi seperti kenaikan harga barang tetap menjadi realitas yang harus dihadapi. Tahun baru 2025 mungkin membawa semangat baru, tetapi bagi para pedagang dan pembeli di Pasar Nangka, ia juga datang dengan catatan kecil: optimisme harus tetap dijaga di tengah berbagai tantangan.

Begitu suasana malam itu, Pasar Nangka menjadi saksi bagaimana tradisi dan perjuangan berpadu dalam merayakan momen pergantian tahun. Seperti sosis dan bakso yang dipanggang di atas bara, semangat warga terus menyala, menghangatkan malam penuh harapan di awal tahun baru.

Reporter: adminkota