RumpiKota.Com– Proyek Strategis Nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) kembali menjadi sorotan. Proyek ini dinilai memiliki potensi besar dalam mendorong investasi dan penciptaan lapangan kerja, namun di sisi lain, muncul dinamika politik yang berpotensi menghambat kelangsungan pembangunannya.
Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI), M. Firman, PSN PIK 2 berperan penting dalam pertumbuhan sektor properti dan konstruksi, yang berdampak luas pada ekonomi nasional.
“Proyek ini menciptakan banyak peluang, baik bagi tenaga kerja maupun sektor pendukung seperti manufaktur material bangunan dan jasa konstruksi,” ujarnya, Sabtu (1/2/2025).
Namun, Firman juga mencermati adanya upaya politisasi yang dapat mengganggu keberlangsungan proyek ini. Ia menilai bahwa dinamika politik pasca-Pilpres 2024 menjadi salah satu faktor yang memunculkan berbagai opini terhadap PSN PIK 2.
“Polarisasi politik memang sering berdampak pada proyek-proyek besar seperti ini. Padahal, jika dikelola dengan baik, proyek ini bisa memberikan kontribusi positif bagi banyak pihak,” jelasnya.
Sektor properti, termasuk PIK 2, memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Selain menjadi pendorong investasi, proyek ini juga berkontribusi terhadap penerimaan negara melalui pajak dan retribusi.
“Pendapatan dari sektor properti bisa membantu pembiayaan infrastruktur dan layanan publik, yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambah Firman.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa keberlanjutan PSN PIK 2 harus menjadi perhatian bersama, dengan tetap memperhatikan berbagai aspek, termasuk regulasi dan dampak lingkungan.
“Yang terpenting adalah memastikan proyek ini berjalan sesuai aturan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, bukan menjadi arena perdebatan politik yang justru menghambat kemajuan,” tutupnya.